Selasa, 13 September 2011

> Yahudi, Nasrani, Budha, Hindu, Kejawen dan orang Indonesia akan masuk Surga

Sesungguhnya, orang2 yang beriman, orang2 Yahudi, orang2 Nasrani Sesungguhnya, orang2 yang beriman, orang2 Yahudi, orang2 Nasrani dan orang2 Sabi’in, siapa saja di antara mereka  yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati (Al Quran , Surat Al Baqarah ayat 62).

Masalah surga dan neraka adalah menjadi hak prerogatif Tuhan sebagai pencipta manusia, pencipta langit, bumi beserta isinya, pencipta surga dan pencipta neraka.  Siapa yang Dia kehendaki masuk surga, maka masuk surga lah ia.  Siapa yang dikehendaki masuk neraka, maka masuk lah ia ke dalam neraka.  Ada yang kekal dan ada yang tidak kekal di neraka atau pun di surga, itu juga merupakan hak prerogatif Tuhan.

Sebagian orang Islam mengklaim bahwa hanya mereka lah yang bakal masuk surga.  Mbelgedhes !!! Mana dalilnya ?  Bagaimana kalau ia suka mendodosi uang rakyat ?  Bagaimana pula kalau ia suka menyusahkan orang lain ?

Sekarang mari kita tengok, ayat al Quran yang saya kutip di atas.  Mereka yang bakal mendapat pahala (akan masuk surga) adalah Orang2  yang beriman, orang2 Yahudi, orang2 Nasrani, orang2 Sabi’in (orang Sabi’in ini adalah orang2 yang percaya kepada Tuhan yang Maha Esa, termasuklah di situ orang Indonesia, bukankah orang Indonesia seluruhnya percaya kepada Tuhan yang maha Esa, sila pertama dari Panca sila kan ?!!), siapa saja di antara mereka yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, dan siapa saja yang banyak berbuat kebajikan, mereka akan mendapat pahala dari Tuhannya, mereka tidak akan takut, dan mereka juga tidak akan bersedih hati.

Jadi, beragama apapun dia, masih ada peluang untuk masuk surga sekaligus pula ada peluang untuk masuk neraka.  Fifty-Fifty, 50-50, peluangnya sama besar.  Jadi, tidak ada satu pun orang di dunia ini, yang masih hidup, yang dapat mengklaim bahwa dirinya akan masuk surga, dan mengklaim orang lain pasti masuk neraka

Sesungguhnya, Tuhan pun menghendaki agar seluruh manusia dapat masuk ke dalam surganya.  Oleh sebab itulah dikirim Nabi2 ke dunia ini, untuk menyelamatkan umat manusia, Tetapi setiap Nabi2 dikirim, ada saja penentang2 yang terang2an atau yang sembunyi2.

Dari mulai Nabi Adam as hingga lah Nabi Muhammad saw, dihantar ke dunia ini hanya supaya manusia dapat terbebas dari siksa api neraka dan dapat masuk ke surga Nya.   Nabi2 dihantar ke dunia, bukannya supaya manusia ini mahir dalam pertanian, bukan pula supaya manusia ini mendapat harta yang banyak, bukan untuk mempunyai rumah dan kendaraan yang bagus, bukan untuk memilkiki kekuasaan dan kerajaan  yang besar.

Kalaulah para Nabi itu diutus untuk itu semua, maka pastilah Qorun merupakan orang yang sukses, maka pastilah Firaun dan para menteri2 nya orang yang berjaya, maka pastilah Raja Namrud orang yang berhasil.  Tetapi, nyatanya tidak sama sekali.  Mereka mati tanpa iman dan mereka menjadi manusia yang paling merugi di dunia dan di akhirat.

Seluruh Nabi2, dari Adam as hingga Muhammad saw, adalah orang2 yang sering menangis, termehek2.  Bukan karena ia sudah dilempari batu, dilempari kotoran hewan, dicaci maki, diejek dan dihina.  Tetapi, mereka menangis karena ada rasa sayang kepada umatnya.  Bagaimana menyelamatkan umat ini dari siksaan api neraka.  Nabi2 sudah diperlihatkan bagaimana pedihnya siksaan api neraka, bagaimana pula nikmatnya surga.  Oleh sebab itu, Tuhan
sendiri mengatakan, boleh jadi kamu akan mencelakakan diri kamu sendiri, saking sayangnya kamu kepada umat kamu.

Begitulah, setiap Nabi memang selalu ada musuh2nya.  Ada Nabi yang digergaji dari kepala hingga ke duburnya.  Ada Nabi yang disisir dengan sisir besi yang tajam.  Ada Nabi yang dikuliti hidup2, dibakar dan berbagai siksaan yang menyedihkan.  Atas Semua  perlakuan itu, Tuhan terus mengirim Nabi2, Nabi yang satu wafat dikirim lagi Nabi yang lain.  Ada yang diberi umur panjang, ada yang singkat.

Nabi Nuh as, berdakwah selama 950 tahun, siang dan malam, tetapi hanya dapat pengikut 83 orang saja.  Sehinggalah Nuh as berputus asa kepada Tuhan, Ya Tuhan rasa2nya umatku ini sudah tidak bisa berubah lagi.  Saya khawatir, kalau umat ini dibiarkan hidup, maka tidak ada lagi keturunan mereka yang akan menyembahMu.

Nuh as diperintahkan untuk membuat kapal yang besar di tengah padang pasir.  Di cap sebagai orang gila, dihina, dicaci dan dimaki, dilempari batu, dilempari kotoran.  Nabi Nuh as tetap sabar.  Dimana logika kamu Nuh ?  Cari segelas air saja susah di gurun pasir, lha kok kamu malah buat kapal besar di situ.  Begitulah Logika manusia congkak, yang tidak paham bahwa Tuhan dapat membolak balik logika sesuai kehendakNya.

Karena jengkel ejekan kaumnya tidak dihiraukan, maka kaum Nabi Nuh itupun berak dan kencing di kapalnya itu.  Dengan kesabaran yang tinggi, dengan tetap bertawakal kepada Allah, Nuh as mengadu kepada Tuhan.  Ya Tuhan, harus berbuat apalagi aku menghadapi kaumku yang bandel ini ?  Tenang saja………., wahai Nuh………., nanti mereka sendiri yang akan membersihkan kotoran manusia itu dari kapalmu itu.

Maka berjangkitlah penyakit gatal2 di kampung Nabi Nuh itu.  Seluruh penduduk terserang penyakit gatal, seluruh badan dipenuhi nanah dan darah.  Salah seorang penderita itu, masih sempat2nya ia berak dan kencing di kapal Nabi Nuh.  Karena tidak hati2, ia pun terpeleset.  Seluruh tubuhnya dipenuhi oleh kotoran manusia.  Tetapi keanehan telah terjadi, tubuh yang penuh dengan bisul2 gatal itu pun hilang terkena kotoran manusia.  Maka dengan serta merta ia pun mengabarkan kepada semua orang bahwa kudisnya itu akan sembuh setelah dilumuri kotoran yang ada di kapal.

Berbondong2 orang pergi ke kapal Nabi Nuh as, mereka berebuit tahi untuk dioleskan ke seluruh tubuhnya.  Dalam sekejap, kotoran manusia itu pun telah lenyap dari kapal Nabi Nuh as.  Bahkan kapal itu sampai dikerok bersih2 oelh mereka yang tidak kebagian tahi.

Oleh kejadian itu pun mereka (kaum Nabi Nuh) tidak mengambil pelajaran, bahwa Nuh as adalah benar utusan Tuhan.  Maka datanglah banjir besar yang menenggelamkan seluruh negeri.  Semua orang hanyut dan tenggelam, mati dalam keadaan yang sangat mengenaskan.  Anak Nabi Nuh sendiri termasuk orang yang tenggelam.  Ketika Nabi Nuh berdoa kepada Tuhan, supaya menyelamatkan anaknya.  Maka Tuhan berkata bahwa ia adalah bukan keluargamu.  Dengan sedih dan termehek2 Nuh as hanya bisa pasrah.  Kaumnya dan anaknya sendiri tidak mau beriman.  Akhirnya mereka yang tidak beriman itu termasuk orang2 yang merugi.dan orang2 Sabi’in, siapa saja di antara mereka  yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati (Al Quran , Surat Al Baqarah ayat 62).

Masalah surga dan neraka adalah menjadi hak prerogatif Tuhan sebagai pencipta manusia, pencipta langit, bumi beserta isinya, pencipta surga dan pencipta neraka.  Siapa yang Dia kehendaki masuk surga, maka masuk surga lah ia.  Siapa yang dikehendaki masuk neraka, maka masuk lah ia ke dalam neraka.  Ada yang kekal dan ada yang tidak kekal di neraka atau pun di surga, itu juga merupakan hak prerogatif Tuhan.Sebahagian orang Islam mengklaim bahwa hanya mereka lah yang bakal masuk surga. 

Sekarang mari kita tengok, ayat al Quran yang saya kutip di atas.  Mereka yang bakal mendapat pahala (akan masuk surga) adalah Orang2  yang beriman, orang2 Yahudi, orang2 Nasrani, orang2 Sabi’in (orang Sabi’in ini adalah orang2 yang percaya kepada Tuhan yang Maha Esa, termasuklah di situ orang Indonesia, bukankah orang Indonesia seluruhnya percaya kepada Tuhan yang maha Esa, sila pertama dari Panca sila kan ?!!), siapa saja di antara mereka yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, dan siapa saja yang banyak berbuat kebajikan, mereka akan mendapat pahala dari Tuhannya, mereka tidak akan takut, dan mereka juga tidak akan bersedih hatii,


Sesungguhnya, Tuhan pun menghendaki agar seluruh manusia dapat masuk ke dalam surganya.  Oleh sebab itulah dikirim Nabi2 ke dunia ini, untuk menyelamatkan umat manusia dari siksaan api neraka.  Tetapi setiap Nabi2 dikirim, ada saja penentang2 yang terang2an atau yang sembunyi2.

Dari mulai Nabi Adam as hingga lah Nabi Muhammad saw, dihantar ke dunia ini hanya supaya manusia dapat terbebas dari siksa api neraka dan dapat masuk ke surga Nya.   Nabi2 dihantar ke dunia, bukannya supaya manusia ini mahir dalam pertanian, bukan pula supaya manusia ini mendapat harta yang banyak, bukan untuk mempunyai rumah dan kendaraan yang bagus, bukan untuk memilkiki kekuasaan dan kerajaan  yang besar.

Kalaulah para Nabi itu diutus untuk itu semua, maka pastilah Qorun merupakan orang yang sukses, maka pastilah Firaun dan para menteri2 nya orang yang berjaya, maka pastilah Raja Namrud orang yang berhasil.  Tetapi, nyatanya tidak sama sekali.  Mereka mati tanpa iman dan mereka menjadi manusia yang paling merugi di dunia dan di akhirat.

Seluruh Nabi2, dari Adam as hingga Muhammad saw, adalah orang2 yang sering menangis, termehek2.  Bukan karena ia sudah dilempari batu, dilempari kotoran hewan, dicaci maki, diejek dan dihina.  Tetapi, mereka menangis karena ada rasa sayang kepada umatnya.  Bagaimana menyelamatkan umat ini dari siksaan api neraka.  Nabi2 sudah diperlihatkan bagaimana pedihnya siksaan api neraka, bagaimana pula nikmatnya surga.  Oleh sebab itu, Tuhan sendiri mengatakan, boleh jadi kamu akan mencelakakan diri kamu sendiri, saking sayangnya kamu kepada umat kamu.

Begitulah, setiap Nabi memang selalu ada musuh2nya.  Ada Nabi yang digergaji dari kepala hingga ke duburnya.  Ada Nabi yang disisir dengan sisir besi yang tajam.  Ada Nabi yang dikuliti hidup2, dibakar dan berbagai siksaan yang menyedihkan.  Atas Semua  perlakuan itu, Tuhan terus mengirim Nabi2, Nabi yang satu wafat dikirim lagi Nabi yang lain.  Ada yang diberi umur panjang

Oleh kejadian itu pun mereka (kaum Nabi Nuh) tidak mengambil pelajaran, bahwa Nuh as adalah benar utusan Tuhan.  Maka datanglah banjir besar yang menenggelamkan seluruh negeri.  Semua orang hanyut dan tenggelam, mati dalam keadaan yang sangat mengenaskan.  Anak Nabi Nuh sendiri termasuk orang yang tenggelam.  Ketika Nabi Nuh berdoa kepada Tuhan, supaya menyelamatkan anaknya.  Maka Tuhan berkata bahwa ia adalah bukan keluargamu.  Dengan sedih dan termehek2 Nuh as hanya bisa pasrah.  Kaumnya dan anaknya sendiri tidak mau beriman.  Akhirnya mereka yang tidak beriman itu termasuk orang2 yang merugi.