Jumat, 16 September 2011

> Tuhan Bermain Curang Terhadap Kekafiran

Suatu kali saya menghadiri sebuah pertemuan.
Tapi tak ada yang mau duduk menemani saya
Apalagi untuk bersenda gurau.

Memang saya orang baru di negeri itu
Tapi penyebabnya saya pikir bukan itu
Karena saya mendengar mereka berbisik:
“Sstt ….. dia itu orang kafir. Haram hukumnya”

Saya tak pernah menghitung
Berapa penemuan yang saya sumbangkan bagi peradaban
Saya menemukan listrik.
Saya meluncurkan internet
Saya menggagas teknologi pesawat ruang angkasa
Dan masih banyak lagi ….

Tapi semua itu,
Tidak membuat para pemuja Tuhan menerima kehadiran saya.
“Anda kafir. Jadi syarat utamanya sudah gugur.”

Oh … dunia
Kenapa Tuhan diciptakan kaum beriman?
Yang ternyata tidak adil. Bermain curang.

Saya ikhlas menghabisi umur saya untuk hal-hal yang bermanfaat untuk dunia.
Bertahun-tahun saya hanya tidur di labor penelitian
Sekian dekade saya habiskan untuk meneliti metode pengobatan terbaru
Umur saya, kehadiran saya, hanya untuk membuat sesuatu yang nyata
Yang nyata digunakan banyak orang . Tapi ….

Kenapa Tuhan mengutuk saya?
Kenapa kata kafir begitu cadas menghujam saya?
Hanya karena saya tidak menyebutNya?
Hanya karena saya tidak mau menghabisi waktu bersama para pemujaNya?

Matahari usiaku sudah mulai tenggelam
Angin malam semakin dingin
Dalam diam kupeluk malam
Aku menangis untuk DIRI-ku sendiri

Oh … Semesta
Energi bathin ini membasuh jiwaku