Sabtu, 20 Agustus 2011

> Bidadari Gombal

Inilah sebuah kekecewaan seorang wanita ketika dia masuk sorga. Ketika semua laki-laki sudah memilih para bidadari sebagai pasangannya,maka wanita ini tidak menemukan pangeran di sorga. Lalu dia protes pada Tuhan:

Wanita:
Tuhan! Kok kami tidak dapat pasangan di sini ya Tuhan?

Tuhan:
Siapa bilang tidak?

Wanita:
Tapi dalam firmanMu Engkau nyatakan bahwa di sorga ada bidadari. Tapi pangeran tidak ada. Kenapa Tuhan pilih kasih?

Tuhan:
Oh gitu toh maksudnya. Ibu berasal dari mana ya? Boleh tahu alamatnya gak?

Wanita:
Ah.. masak Tuhan tidak tahu? Bukankah Tuhan Maha Tahu?

Tuhan:
Hehehe…. Becanda kok Bu.

Wanita:
Ha? Berarti Tuhan suka humor juga ya? Saya kira Tuhan pemarah. Soalnya di dunia banyak yang menakut-nakuti saya kalau Tuhan suka marah dan murka.

Tuhan:
Lha iyalah. Masak saya pemarah. Kalau pemarah berarti saya tidak PEDE jadi Tuhan. Nyantai aja buk. Nyantai.

Wanita:
Iya tapi pangerannya gimana Tuhan?

Tuhan:
Oh ya lupa. Eh… Tuhan gak boleh lupa ya. Itu masalah penafsiran toh Buk. Jangan dipahami secara harfiah. Ayat itu kan saya wahyukan pada Muhammad di zaman Arab Jahiliyah. Sama tahulah laki-laki Arab pada waktu itu. Jadi ya gimana agar mereka tertarik dan tergerak hatinya untuk berbuat baik. Dan pahala dari berbuat baik itu kan sorga. Supaya mereka bisa bayangkan begitulah perumpamaan gimana nikmatnya di sorga.

Wanita:
Lho? Berarti Tuhan banyak menggunakan perumpamaan ya dalam membimbing kami?

Tuhan:
Lha iyalah. Masak iya dong. Kalau mau saya bilang sorga apa adanya gak mungkin dong kalian pahami. Wong sorga itu tidak terbetik oleh hati dan tidak terbayangkan oleh pikiran. Sekarang Ibuk bisa lihat sendiri. Gak pernah terbayangkan bentuk sorga seperti ini kan?

Wanita:
Iya Tuhan. Makasih ya Tuhan infonya. Bermanfaat sekali. Saya jadi tahu nih. Oya Tuhan. Satu lagi pertanyaan saya. Teman-teman saya yang tidak punya agama masuk sorga gak sih?

Tuhan:
Oh kalau itu namanya Ibu sudah keluar dari topik. Di lain sesi dong Buk?

Wanita:
Eh maaf … eh ampun Tuhan. Dasar manusia kan suka ngawur dan rakus Tuhan.
Harap maklum aja Tuhan.