Rabu, 17 Agustus 2011

> Tuhan itu Bola Kaki

Tuhan sudah kita lempar. Sudah kita tendang. Sudah kita pukul dan sudah saling kita perebutkan.

Dan kita sebagai pemain sepak bola Tuhan sudah saling menyindir,saling menghujat,saling menghakimi,saling mengkafirkan,saling melempar granat,dan saling membunuh! Semuanya atas nama Tuhan.

Lalu bagaimana perasaan Tuhan?
Apakah Tuhan tersinggung?
Apakah Tuhan marah?
Dan Tuhan berpihak kemana? Pada siapa?

Jangan-jangan Tuhan hanya tersenyum sambil berkata:
“Hmm … kalian sih. Emangnya Aku pikirin”

Entah sampai kapan sejarah memperebutkan Tuhan akan berakhir. Entah sampai kapan Tuhan berhala akan tumbang. Entah sampai kapan Tuhan ideologi akan gugur. Entah sampai kapan Tuhan umbul-umbul akan robek. Entah sampai kapan Tuhan slogan akan bisu. Entah sampai kapan Tuha hafalan akan malu. Entah sampai kapan manusia berhenti menjadi Tuhan untuk sesamanya,yang seenaknya menilai sesamanya,yang seenaknya menjadi hakim spiritual,yang seenaknya menyingkirkan sesamanya karena tidak sama model Tuhannya,dan entah sampai kapan Tuhan ah…. Apa ini yang saya tulis.

Entah sampai kapan Tuhan berhenti ditarik-tarik seperti yang dibayangakan dan yang dipikirkan. Padahal Tuhan sangat jauh jauh dan jauh dari apa yang dibayangkan dan dipikirkan.

Entah sampai kapan Tuhan menjadi objek penderita. Padahal Tuhan adalah Sang Subjek yang menciptakan segalanya yang di mataNya tidak lebih dari kumpulan boneka-boneka lemah yang tak berdaya.

Entah sampai kapan kami akan seperti ini Tuhan …
Entah sampai kapan kami akan menyerah malu Tuhan
Entah sampai kapan kami akan berhenti bersorak-sorak tentang Mu di keramaian Tuhan
Entah sampai kapan kami akan hanya sujud di kesunyian menangis di hapanMu Tuhan
Tanpa ada yang tahu dan tanpa perlu diberi tahu….

Tamparlah hati ini ya Tuhan
Tamparlah kesombongan ini
Bakar dan bunuhlah jasad ini
Agar hati ini tidak tertipu lagi
Agar hati ini merasakan kehadiranMu
Agar hati ini bisa melihatMu

http://kandjengpangerankaryonagoro.blogspot.com/