Selasa, 09 Agustus 2011

> kitab suci itu tidak suci

Kitab Suci itu tidak suci. Yang suci adalah yang menitiskan firman-firman dalam Kitab Suci itu. Siapa dia? Bukan para Nabi. Bukan para Ulama. Bukan para pemuka agama. Apalagi Karyonagoro. Tapi Dia adalah Tuhan. Hanya itu yang suci.

Bukankah yang menyebut membukukan kumpulan firman itu adalah manusia?
Bukankah yang menyebut buku kumpulan firman Tuhan itu sebagai Kitab Suci adalah manusia?

Kalau berkenan maukah anda lakukan uji coba sederhana ini.
Coba anda siram Kitab Suci itu dengan air, apakah dia basah?
Coba anda tendang Kitab Suci itu, apakah dia terpelanting?
Coba anda bakar Kitab Suci itu, apakah dia hangus?

Jika hasilnya terbukti iya, maka hati-hatilah.
Kitab Suci itu hanya kertas biasa. Kumpulan huruf-huruf mati. Tidak ada yang ajaib di situ. Yang ajaib hanya maknanya. Karena disitu tercatat sumber nilai-nilai religius. Sumber nilai-nilai Ketuhanan. Sumber nilai-nilai moral. Sumber nilai-nilai Universal.

Tapi yang namanya sumber bukanlah sebuah pil ajaib yang siap untuk ditelan mentah-mentah. Harus dikunyah dulu. Harus dipahami dan diresapi maknanya. Dan apabila makna itu sudah menggugah kesadaran anda, membuat hati anda bergetar, membuat anda sadar, bahwa ada sesuatu yang melampaui segalanya, suatu Misteri dibalik kosmik, Tuhan, maka saat itulah keajaiban kitab suci itu menunjukkan dirinya. Hadir dalam kesadaran anda. Dan akhrinya … anda tergerak untuk berbuat baik dengan sesama manusia. Dengan seisi alam sejauh anda bergumul dalam kehidupan.

Tapi yang namanya sumber nilai, belum bisa anda lemparkan seenaknya asal sudah bicara agama, asal sudah berceramah, asal sudah menasehati dengan sesama, asal sudah diskusi agama. Kunyah dan kunyah. Balut dan kocok dengan pemahaman dan pengalaman hidup nyata anda. Di saat itulah Kitab Suci baru berarti bagi anda. Disaat itulah keajaiban Kitab Suci hadir dalam diri anda. Bukan dengan menghafal dan main copas untuk ditempelkan di kening anda.

Kitab Suci itu hanya barang mati!
Dia baru hidup setelah hidup dalam hati dan pikiran anda.
Dan … terbukti dalam sikap dan tingkah laku anda.

Sekian ceramah hari ini…
Tapi tidak perlu dipercayai
Karena saya bukanlah Kitab Suci.