Minggu, 14 Agustus 2011

> Menyembah Ka'bah

Masjidil Haram, sebelum Adam dan Hawa diturunkan ke bumi, Ka`bah telah diletakan dan para Malaikat telah bertawaf mengelilinginya sambil bertalbiah. Kemudia badai topan menutupinya pada zaman Nuh AS, tatkala yang maha tinggi dan kuasa menghendaki manusia kembali ke cahaya kebenaran, dia perintahkan Nabi Ibrahim AS untuk membawa istri beliau “Hajar” dan putra beliau Ismail yang masih menyusu ke lembah kosong, yang kering dari air dan buah-buahan. disana keduanya beliau tinggal pulang, sesampai dijalan beliau berdo`a kepada Allah SWT “wahai Rob kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagiaan keturunanku dilembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah engkau, baitullah yang di hormati”.

            “ya Rob, kami yang demikian itu agar mereka mendirikan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka, dan beri rizkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”



Sebagai pengabulan do`a Nabi Ibrahim, terpancarlah air zam-zam, mata air suci untuk Ismail dan ibunya Hajar, tatkala kabilah-kabilah mengetahui hal ini, mereka segera datang ketempat air dan kesucian, adapun Bani Al-Amaliq, mereka menetap diatas bukit Quaitquan setelah mendapatkan izin dari Hazar AS, ketika Ismail AS menginjak dewasa dan baliq, ia dinikahkan dengan Imaroh putri kepala suku Bani Al-Amaliq, disaat kabilah juruhum datang, tinggalah mereka di celah alwat, setelah berapa tahun Allah SWT mengizinkan Nabinya Ibrahim AS, untuk berkunjung kelembah tersebut diatas. Disana beliau menanyakan tentang keadaan Ka`bah dan Istri beliau, dikarenakan beliau mendapat Istri anaknya tidak bijak dalam berkata maka beliau memerintahkan untuk menyampaikan salam kepada suaminya tatkala pulang, dan memerintahkan agar sang suami merubah pintu gerbangnya, Ismailpun paham akan maksud perkataan ayahnya, lantas beliau ceraikan wanita tersebut, tatkala mendengar berita itu, Bani Juruhum segera mengejar kemuliaan pernikahan dengan Nabi Ismail AS, dari pasangan inilah, akhirnya lahir kabilah-kabilah arab yang paling terpandang. Allah SWT menunjukan kepada Nabi Ibrahim AS, tempat didirikannya Ka`bah dan menentukan sudut-sudutnya. Allah SWT berfirman yang artinya “dan ingatlah, ketika kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat baitullah, dengan mengatakan, janganlah kamu menyekutukan sesuatupun dengan aku dan sucikanlah rumahku ini bagi orang-orang yang tawaf, orang-orang yang beribadah, serta orang-orang yang rukuk dan sujud”

Nabi Ibrahim dan Nabi IsmailAS pun segera memperjelas batas Ka`bah mensucikan tempatnya dan mendirikan bangunan Ka`bah dari sudut Aswat kerukun samali utara, dimana terletak hajar aswat sepanjang 32 hasta dan dari rukun yamani ke hajar aswat sepanjang 20 hasta dengan tinggi 7 hasta, kemudian keduanya meletakan hajar aswat pada tempatnya, dan melakukan tawaf dengan berkeliling 7 putaran. Lantas mereka mengajak manusia mengajak ke rumah pusaka ini untuk beribadah kepada Allah SWT dan mensucikan diri dari dosa-dosa dunia, dan berlomba-lomba untuk mengunjunginya. Dan pada akhirnya sampai saat ini.

Dan apakah semua Manusia Membuang Tuhan Dan Selalu Menyembah Ka`bah?

http://kandjengpangerankaryonagoro.blogspot.com/