Senin, 03 Oktober 2011

> Sok Tau!

Kandjeng, ada tiga gereja dibakar di Malaysia oleh “orang – orang Muslim”, karena menyebut nama Allah dalam kebaktiannya, ini gejala apa lagi Kandjeng ?
Kandjeng: Itu kan cermin mentalitas orang yang baru mengenal Tuhannya. Padahal Tuhannya itu sudah dikenal dan diakrabi oleh orang lain, bahkan sebelum Nabi Muhammad yang membawa Islam, lahir. Seperti OKB ( Orang Kaya Baru ), hanya sebegitu saja sudah merasa kaya. Lalu semua – semua seakan sudah menjadi miliknya. Itulah kelakuan beberapa orang Malaysia. Baru memakai “Batik”, seakan Batik menjadi miliknya. Baru mengenal “Reog”, seakan Reog menjadi miliknya. Baru bisa menari “Tari Pendet” seakan Tari Bali adalah miliknya. Kalau mengenal agama hanya diujung, mereka tahunya Al Qur’an itu berdiri sendiri, padahal sebenarnya kelanjutan dari Taurat (Torah) dan Injil (Bible). Dan di dua kitab yang lahir lebih dahulu itu, Allah sudah disebut sebagai Tuhan … Yang Tertinggi. Ada sebuah literatur yang meyakini, Allah itu digunakan oleh kalangan Aramaic untuk menyebut Tuhannya, yang berasal dari kata Eli – yah. Eli berarti “Yang Tertinggi”, Yah ( Jah ) berarti Tuhan. Jadi kan aneh, lha wong kita yang “meminjam” kok melarang yang lebih dulu “punya”.