Jumat, 31 Agustus 2012

> MASIH RELEVANKAH ISLAM DISEBUT AGAMA DAMAI ?


Pertikaian Syiah Sunni di dunia tadinya tidak mampir di benak saya. Namun pembunuhan jemaah Syiah di Sampang benar-benar menjadikan pertikaian Syiah Sunni menjadi perhatian saya. 2 orang tewas, dan rumah-rumah dibakar.

Ini adalah kali ke-2 umat Islam Indonesia mencoba membumi hanguskan umat lain. Sebelumnya jemaah Ahmadiyah.

Mengapa menjadi berbeda adalah problem?

Dasarnya adalah memusuhi kesesatan. Fatwakan saja bahwa sebuah aliran adalah sesat. Maka umat Islam akan memusuhi kesesatan. Melakukan berbagai tindakan, dan secara maksimal adalah menghilangkan nyawa, merusak properti dan menjarah hartanya.

Itu baru Syiah.

Lihatlah keanekaragaman bangsa ini. Pada dasarnya ada begitu banyak aliran Islam di sini. Mengapa MUI tidak memfatwa sesatkan Islam Kejawen? Karena ulama-ulama ini banyak orang Jawa. Banyak memiliki kerabat orang Jawa. Kalau difatwa sesatkan, maka saudara saudara sendiri bisa saling bunuh.

Sesuai ajaran Islamkah perempuan melamar pria? Tidak. Lantas aliran Islam macam apa yang dianut orang orang Padang? Maukah MUI memfatwa sesatkan orang Padang? Sehingga orang-orang Padang ini diperlakukan sebagai orang orang Syiah di Sampang?

Semua persoalan ini, jika kita tarik mundur, bersumber pada perintah memusuhi kesesatan. Yang diartikan secara harfiah. Anda jangan katakan bahwa mengartikan kesesatan secara harfiah itu adalah kesalahan orang orang yang menyalah artikan. Karena soal salah arti ini sudah berdampak luas menjadi peperangan Syiah Sunni, menjadi pembunuhan jemaah Ahmadiyah. Artinya, semua orang telah salah pengertian. Jika semua orang salah pengertian, maka kita harus merujuk SUMBER salah pengertian itu.

Belakangan ini, dalam bermasyarakat di Indonesia, kita melihat bahwa:
Umat Islam bertikai melawan Syiah, sejumlah nyawa hilang, property dibakar.
Umat Islam bertikai melawan Ahmadiyah, sejumlah nyawa hilang, property dibakar.
Umat Islam melawan pembangunan gereja, baik di Bogor maupun di Aceh
Umat Islam menolak pemimpin non muslim
Umat Islam meributkan rumah makan yang buka di bulan puasa, dengan alasan, kami mewajibkan anda untuk menghormati kami, karena kami sedang beribadah.

Dengan fakta-fakta di atas, masihkah anda memaksakan diri menyebut Islam sebagai agama damai? Rahmatan lil alamin? Paling benar?

Tidak usahlah membandingkan dengan agama lain, mereka tidak pernah mengklaim sebagai agama damai, agama rahmat, agama paling benar. Jadi kalau mereka tidak damai, tidak rahmat, tidak paling benar, wajar saja.