Minggu, 30 Juni 2013

Apakah Ahmad Fathanah Germo untuk PKS?


“Assalamualikum Akhi, kurma satu kardus sudah ana terima, dan 10 biji ana ambil untuk vitamin unta kita, sebagai kendaraan jihat, syukron.”

Kalimat di atas adalah sms dari Ahmad Fathanah kepada Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq pasca diterimanya uang sebesar 1 miliar rupiah dari PT Indoguna Utama untuk diserahkan kepada LHI. 10 juta digunakan sendiri untuk membayar goyangan Maharani di hotel Le Meridien.

Di KPK, Maharani mengembalikan uang itu, karena dia tidak terlibat dan tidak mau dikaitkan dalam urusan suap impor daging menjelang Imlek tersebut.

Setelah Maharani Suciono, muncul nama-nama baru. Ayu Azhari, Vitalia Shesya, Ayu Azhari dan Tri Kurnia Puspita. Semuanya memiliki kesamaan: mengembalikan uang dan berbagai hadiah yang telah diterimanya. Kemungkinan, para wanita ini memiliki kesamaan. Tidak terlibat dan tidak mau dikaitkan dalam urusan suap impor daging menjelang Imlek.

Menurut Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf, dalam kurun waktu 5 tahun ada lebih dari 20 orang menerima uang dari rekening Fathanah yang tidak jelas peruntukannya.

Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Siddiq ikut berkomentar. Menurut dia, temuan PPATK merupakan urusan pribadi Fathanah dan tidak perlu dikaitkan dengan partainya. “Jangankan 20 (perempuan), ke 100 perempuan pun no problem. Itu urusan pribadi dan tanggung jawab pribadinya (Fathanah),” kata Mahfudz.

Mari kita baca lagi sms Ahmad Fathanah kepada Presiden PKS. Urusan pribadi kah jika menggunakan uang partai dan penggunaannya dilaporkan kepada Presiden Partai?

Katakanlah anda punya hubungan dengan wanita, memanjakannya, memberinya hadiah uang, perhiasan mahal dan mobil, apakah anda menggunakan uang perusahaan dan melaporkannya kepada Presiden Direktur? Pakai uang perusahaan sekali saja untuk urusan goyang ranjang, anda bisa dipecat. Minimal, disuruh mengganti. Menggunakan uang perusahaan untuk 20 wanita, artinya wanita-wanita tersebut memang dibayar untuk kepentingan perusahaan.

Demikian juga dengan Partai. Menggunakan uang partai untuk wanita-wanita serta melaporkan penggunaan uangnya kepada Presiden Partai, artinya para wanita ini bukan wanita simpanannya Ahmad Fathanah pribadi. Namun memang wanita-wanita nya PKS.

Mengenai apa yang dikerjakan wanita-wanita ini dalam kurun waktu lima tahun untuk PKS, kita belum tahu. Mungkin saja guru mengaji. Mungkin saja….