Selasa, 04 September 2012

> APAKAH TUHAN TINGGAL DI ARAB ?

Dimanakah Tuhan?

Dimanakah kau cari Tuhan?

Di surga kah Tuhan?

Di bumi kah Tuhan?

Di sinikah Tuhan?

Atau di Tanah Suci?

Tuhan adalah Allah yang MAHA. Maha Besar. Maha Hadir. Maha Ada. Maha Dekat. Maha Mendengar. Dia sedekat urat lehermu. Dia sedekat nyawamu. Untuk menyatakan kasihnya yang besar, yang merentang sejauh Utara dari Selatan, merentang sejauh Timur dari Barat.

Dia tidak sedang berada di Surga karena Dia sedang di sini? Atau Dia sedang berada di Surga maka Dia tidak berada di sini? Jika Dia tidak di sini berarti Dia ada di sana. Jika dia disana, berarti Dia tidak berada di sini?

Allah Maha Besar. KebesaranNya memenuhi semesta. Semesta berada di dalam Dia. Dan Dia berada di dalam semesta. Sehingga segala sesuatu yang berada di dalam semesta berada di dalam Dia. Dan Dia memenuhi seluruh yang ada di alam semesta. Seluruhnya berada di dalam Dia, dan Dia memenuhi seluruhnya.

Dengan demikian, aku berada di dalam Dia dan Dia berada di dalam aku.
Oleh karena itu, buat apakah menempuh perjalanan setengah lingkaran bumi untuk mencariNya? Bertemukah engkau denganNya disana lebih mudah daripada engkau menemuiNya disini?

Apa yang akan terjadi setelah engkau pulang ke rumahmu? Allah tetap tertinggal disana? Atau Allah ada di rumahmu? Atau Allah yang disana ikut ke rumahmu?
Sedemikiankah engkau mengecilkan ke-Maha Hadiran Allah. Sehingga engkau bersusah payah mengumpulkan hartamu untuk pergi ke tempat-tempat yang jauh untuk menemui Allah?

Lihatlah sekelilingmu. Tidak adakah Allah ada di situ? Lihatlah ke dalam dirimu sendiri. Tidak adakah Allah disitu?

Tidak. Tidak salah jika engkau pergi ke tempat-tempat yang jauh untuk menemui Allah. Namun jika mampu. Jika tidak mampu, tidak usahlah engkau mengumpulkan uang untuk mendatangi Allah yang kau anggap jauh, namun sesungguhnya bisa kau temui di kamarmu sendiri.

Apakah yang Allah maksudkan jika mampu?

Jika kebutuhanmu sudah tercukupi anak-anakmu sudah tercukupi. Jika kebutuhan keluargamu sudah tercukupi. Jika orang-orang kelaparan di sekelilingmu sudah kau beri makan. Seberapa banyak engkau harus memberi mereka makan? Secukupnya. Seberapa cukup? Sebesar uang yang engkau perlukan untuk menemui Allah.

Ya. Sebesar biaya yang engkau perlukan untuk menemui Allah di tempat- tempat yang kau anggap Allah berada disitu. Itulah biaya yang seharusnya engkau keluarkan untuk zakat dan sedekahmu. Lalu jika sudah ada sisa, barulah engkau kumpulkan untuk perjalananmu mencari Tuhan. Yang kau anggap jauh itu. Itulah yang disebut: jika mampu.

Jika engkau belum mampu memberi sedekah senilai perjalanmu menemui Tuhan. Maka engkau belumlah bisa disebut mampu. Tapi memang memaksakan diri untuk mengumpulkan uang. Demi sebuah gelar. Sebuah prestise. Agar masyarakat memujamu sebagai orang yang telah menempuh perjalanan jauh mencari Tuhan.

Tidak adakah Allah disini?